Jumat, 20 Desember 2013

Pengertian Akidah dan Tauhid


Secara etimologis (lughatan). Aqidah berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan-‘aqidatan. ‘Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi ‘aqidah bearti keyakinan (Al-Munawir, 1984, hal 1023). Relevansi antara arti kata ‘aqdan dan ‘aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Beberapa istilah lain tentang aqidah yaitu Iman, Tauhid, Ushuluddin, Ilmu Kalam, dan Fikih Akbar.
Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukannya. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidlah –menurut tuntutan Islam-- yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti. Tauhid ialah permunian ibadah kepada Allah, yaitu menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekuen, dengan mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya.

Upaya pemurnian tauhid tidak akan tuntas hanya dengan menjelaskan makna tauhid, akan tetapi harus dibarengi dengan penjelasan tentang hal-hal yang dapat merusak dan menodai tauhid, yaitu apa yang disebut syirik baik syirik akbar maupun syirik ashghar. Syirik adalah mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk-Nya, baik dalam dimensi rububiyah, mulkiyah maupun ilahiyah, secara langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.

sumber:   Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar